Jika anda membeli laptop baru, atau membeli hardisk eksternal baru biasanya hanya terdapat satu drive saja yaitu kita misalkan drive C. Adapun jika anda melihat partisi lain pada tampilan EASEUS, kemungkinan drive tersebut adalah drive untuk menyimpan backup system laptop anda. Jadi, jangan sampai anda menghapus drive tersebut. Pada laptop yang saya gunakan terdapat tiga buah partisi, yaitu partisi backup system, partisi C, dan partisi D (karena saya sudah membagi drive C sebelumnya). Pada contoh kasus yang saya terangkan, saya akan mempartisi drive C agar lebih mudah dipahami.
Setelah menjalankan EASEUS, pilih drive yang akan anda partisi. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, saya memilih drive C untuk saya bagi menjadi partisi lain. Kemudian pilih tombol Resize/Moveuntuk merubah ukuran drive C.
Tentukan ukuran drive C yang akan anda sisakan. Karena drive C merupakan drive untuk sistem, sebaiknya tidak diberikan ukuran yang terlalu besar. Ukuran 80 – 100 GB saya rasa cukup untuk drive sistem. Untuk contoh kasus yang saya gunakan, saya mengalokasikan drive C sebesar 50 GB = 50.000 MB. Untuk memberikan ukuran, anda bisa lakukan dengan cara menggeser bar partisi atau langsung memberikan angka padatext box yang disediakan (lebih baik karena ukuran yang diinginkan bisa lebih tepat). Kemudian pilih tombol OK.
Setelah melakukan pengurangan pada drive, akan muncul drive baru yang masih belum dialokasikan (unallocated). Drive tersebut belum dapat digunakan karena belum dibuat partisinya. Untuk membuatnya, pilih drive “unallocated”tersebut kemudian pilih tombol Create. Kemudian akan muncul jendela untuk konfigurasi drive yang akan dibuat seperti nama (label), tipe drive(file system), dan huruf(drive letter). Setelah konfigurasi selesai, pilih tombol OK.
Setelah anda melakukan langkah-langkah di atas, partisi masih belum dapat digunakan. Karena langkah-langkah yang anda lakukan masih bersifat sementara. Oleh karena itu langkah-langkah yang anda lakukan sebelumnya dapat anda ulang (undo). Untuk menjalankan semua langkah-langkah yang sudah anda susun, klik tombol Apply.Kemudian akan muncul jendela konfirmasi untuk menjalankan operasi yang akan dikerjakan. Jika anda sudah yakin klikOK, dan jika anda masih ingin memperbaikinya, anda bisa memilih NO. Setelah anda menekan tombol OK, jendela konfirmasi kedua akan muncul yang merupakan konfirmasi untuk menjalankan operasi namun harus melakukan restart komputer. Hal ini disebabkan karena operasi yang dilakukan melibatkan drive sistem operasi (drive C). Pilih NOjika anda membatalkan operasi, dan OK jika anda ingin melanjutkan operasi. Setelah anda memilih tombol OK, maka komputer anda akan otomatis restart.
Setelah booting, EASEUS akan menjalankan operasinya. Silahkan anda tunggu operasi tersebut hingga selesai sampai komputer melakukan restartkembali.
Setelah restart yang kedua kalinya, akan muncul pesan bahwa telah terjadi kesalahan pada komputer anda. Anda akan mendapatkan dua pilihan yaitu“Launch Startup Repair (Recomended)” dan “Start Windows Normaly”. Anda pilih saja “Start Windows Normaly” untuk masuk ke Windows.
Sebelum anda masuk Windows, EASEUS kembali memberikan konfirmasi bahwa operasi yang dilakukan telah selesai. Baru anda bisa masuk ke Windows. Kemudian silahkan anda cek partisi hard disk anda sekarang.
Oke, itu saja sedikit tutorial ringkas dari saya. Inginnya menggunakan video, tetapi saya mencoba hasilnya masih kurang bagus. Mungkin tutorial menggunakan video saya buatkan lain waktu. Semoga bermanfaat.
Download EASEUS Partition Master 4.0 Home Edition.
Download EASEUS Partition Master 4.0 Home Edition.
0 komentar:
Posting Komentar